Trotoar
2011/06/05
Betapa pentingnya Trotar. Kita dapat berjalan sanati tanpa khawatir diseruduk kendaraan bermotor, tikdak perlu mengganggu pengendara juga. Bahkan, kita dapat duduk-duduk atau berdiri menikmati jalanan sambil rehat dari berjalan-jalan.
Kita juga dapat menyaksikan deretan pedang di beberapa ruas trotoar di kota-kota. Gelandangan, Pengemis, Pengamen, dan Anak-Jalanan juga berkerumun di trotoar dekat lampu-merah. Ternyata tidak hanya bagi pejalan kaki saja, trotoar juga menjadi tempat mengais rejeki.
Tak kalah pentingnya, tortoar juga menjadi tempat asyik berbagi kasih. Aku sering menikmati suasana malam ditrotoar kota bareng kawan-kawan. Tentunya, yang akan selalu diingat adalah ketika menyatakan “aku juga” sebagai tanda sama-sama saling mencintai dan memuali masa hubungan yang aneh itu.
Sangat nyata, trotoar bukan saja sebagai “pinggiran jalan”. Lebih dari itu, ia menjadi pusat kehidupan bagi banyak orang!
ciee ciee, eheem eheeemmm.. ada kisah kasih di trotoar nih ceritanya :p
haha…
org bilang, cinta itu tak mengenal kapan dan di mana.
itu aneh. makanya yg prcaya itu pasti aneh.
tentu ada masanya yg tepat kn?
mngkn di jogja atau cilacap atau di bandung
iya lah… kan segala sesuatu akan tiba jika waktunya sudah tepat, begitu kan pak kyai 😀
:p
ubi madu + teh panas ditrotoar, belom kesampaian 😆